Di saat aku berdiri disini Membaluti secebis keikhlasan kemesraan dari mu kerinduan yang sarat kau menyepi......siapa aku dihati mu.. siapa aku dipelusuk jiwamu... Bayangan malam indah mu..? ingin aku memiliki hati mu sepenuhnya ingin ku tawan kota kita cinta yang kau luahkan namun ..terasa diri ini terlalu kejam untuk itu... kenapa ada jambatan yang panjang untuk aku terus meniti hari-hari indah katakanlah sejujur hati mu siapakah aku dihati mu... siapakah dia dihati mu jua... hulurkanlah payung cinta mu agar dapat aku tumpang berteduh dibawah naunganmu mengertilah.... mengertilah.....untuk apa aku di sini terpacak aku membukam seribu kata tertenggek melihat warna jingganya pelangi masa sampai bila...????? sampai bila harus aku mengharap sampai bila harus aku berdiam... berikanlah aku kata hati mu kotakanlah janji mu aku tau dimana adanya dia di hatimu dan di mana adanya aku di hatimu...kau tak ubah sebagai pendusta Trilogi Cinta
Berbaris ayat yang tergantung Berjuta rahsia yang terselindung Mendongak kelangit biru Menongkah arus waktu Mana mungkin untuk itu..... Berlari kehujung dunia pun tak mungkin ketemu... "Siapakah antara kita"
Menjadi insan pilihannya Sering melatah tanpa di pinta Jarum waktu tepat pada sasarnya Namun berginilah dunia... Engkaulah dulu Ehh..engkaulah baru aku... Mendongkah waktu untuk hal duniawi seketika
"Siapakah antara kita"
Inginkan syurganya Namun terasa tidak layak untuk dihuni... Inginkan cinta dan kasihnya Namun hati sering terleka tanpa dirasa Kasihnya tanpa ternokhtah untuk kita Namun...pernahkah kita sedari Debu-debu dosa dan pahala Mengingatkan kita akan adanya
Bila jiwa di hujung nyawa... Mana mungkin aku bisa bernafas Sesak dalam seribu persoalan yang datang menerjah Jasad yang kerdil Mendingin salju Membeku tanpa jiwa Menyepi tanpa kata.... Berbicaralah pada aku Cerita-cerita semalam Agar tersingkap memori semalam Berbaur seribu ragam... Membeku tanpa jiwa Mati sebuah jasad yang bernama hati Tersemadi dalam sepi
Bila jiwa di hujung nyawa Kelu lidah tanpa bicara Longlai kaki Longlai tangan tersungkur di hujung benua Sebalik awan.... Terselindung wajah sayu sang purnama Langit tak berbintang Alam tak bercahaya Mentari tak bersinar menerangi Bila jiwa di hujung nyawa Hati yang dulu ceria Kini lembam tak berupaya Longlai menyembah masa Menunggu ajal menjemput tiba
Wah...indah alam dengan kicauan sang kenari bersiulan merdu menikam kalbu...2011 satu pagi yang indah..... suara-suara yang dulunya sumbang kini kembali bermadah... indah...... mendayung kenangan 2010 menanam azam belum terlunas.... 2011 pula yang mendatang singkatkah waktu atau aku yang terlambat utk itu..